Tokoh  

Mengenal Al Kindi: Ilmuwan dan Filusuf Islam Pertama

Biografi Al Kindi

Al-Kindi lahir di Kufah pada abad sembilan masehi yaitu sekitar tahun 801 M dan wafat pada tahun 873 M,13 tahun kelahiran dan kematian Al-Kindi tidak diketahui secara jelas.

Al-Kindi hidup selama kurang lebih 72 tahun kelahirannya di kota kufah merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam. Inilah kota bersejarah di Irak yang dibangun pada masa ekspansi pertama Islam ke luar Semenanjung Arab.

Kufah  tercatat sebagai salah satu dari empat kota terpenting bagi penganut aliran Syiah, selain Samarra, Karbala, dan Najaf. Kufah sempat memegang peranan penting pada masa pemerintahan Khulafa ArRasyidin.

Khalifah Ali bin Abi Thalib sempat memindahkanOrang tua Al-Kindi adalah gubernur dari Kufah pada masa pemerintahan AlMahdi (775-758 M) dan Harun Al-Rasyid (786-809) dari Bani‟Abbas, akan tetapi beberapa tahun setelah kelahiran Al-Kindi, ayahnya meninggal dunia Ishaq Ibnu AsSabah, 14 dengan demikian Al-Kindi pun dibesarkan dalam keadaan yatim.

Al-Kindi adalah keturunan suku kindah (Yaman), di bagian arab selatan yang sejak dulu menempati daerah selatan Jazirah Arab yang tergolong memiliki apresiasi kebudayaan yang cukup tinggi dan banyak dikagumi banyak orang.

Ia lahir ditengah keluarga yang kaya akan informasi kebudayaan dan berderajat tinggi serta terhormat dimata masyarakat. Kakeknya atau keturunannya yang pertama kali memeluk islam ialah AlAsy‟ats bin Qeis,15 seseorang yang memimpin utusan Kabilah menghadap Rasul SAW.

Asy‟ats termasuk salah seorang sahabat nabi yang pertama datang ke kota Kufah. Ia pun termasuk diantara para sahabat yang meriwayatkan hadist-hadist nabi bersama dengan Sa‟ad Abi Waqqash ia turut berkecimpung dalam peperangan melawan Persia di Iraq.

Tidak ada kepastian tentang tanggal kelahiran, kematian dan siapa-siapa saja ulama yang pernah menjadi guru Al-kindi, kecuali kepastian bahwa Ia dilahirkan di Kufah sekitar tahun 801 M dari pasangan keluarga kaya dan terhormat.

Nama Lengkap Al-Kindi ialah Abu Yusuf Yakub ibn Ishaq ibn al-Sahabbah ibn Imran ibn Muhammad ibn al-Asy`as ibn Qais ibn al-Kindi. Lebih populer di kampus-kampus dan seminar-seminar filsafat dengan sebutan al-Kindi, dinisbatkan kepada Kindah yaitu suatu kabilah terkemuka pra Islam yang merupakan cabang dari Bani Kahlan yang menetap di Yaman.

Pendidikan Al-Kindi dimulai dari  ibu kota pemerintahan Islam dari Madinah ke kota ini. lingkungan keluarga yang pertama-tama diberikan padanya adalah membaca AlQur’an, menulis dan berhitung.

Pada masa kecilnya, Al-Kindi sempat merasakan masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid yang terkenal sangat memperhatikan dan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan bagi kaum Muslim.

Ia pun banyak mempelajari sastra, agama dan menerjemahkan beberapa buku yunani di dalam bahasa syiria kuno dan ke dalam bahasa arab. Sebelum kepindahananya ke kota Basrah untuk menuntut ilmu lebih banyak lagi, Al-Kindi telah menunjukan kecakapannya dan minatnya yang amat besar terhadap ilmu pengetahuan, serta ketekunannanya belajar sejak kecil.

Pendidikan Al-Kindi pun berlanjut ke kota Baghdad, di kota ini Pengetahuan Al-Kindi pun mengalami kemajuan bahkan Ia termasuk pelopor pemikiran Islam dan peterjemah buku-buku asing kedalam bahasa Arab.

Bermacam-macam ilmu telah dikajinya termasuk filsafat, walapun pada masa-masa itu penuh pertentangan agama dan mazhab yang di banjirin oleh paham golongan mutazilah serta ajaran-ajaran syiah.

Di kota Baghdad Ia di perlakukan dengan baik oleh Al-Makmun dan saudara-saudara laki-lakinya Al-Muktashim dan sampai akhirnya Al-Kindi mendapatkan posisi penting sebagai guru tabib kerajaan, bahkan Ia dipercaya Muktashim untuk mendidik anaknya yaitu Ahmad.

Masa-masa yang penuh dengan dinamika politik dan intelekrual serta puncak kejayaan Daulah Abbasiyah dalam bidang militer dan politik. Suasana tersebut sangat kondusif bagi Al-Kindi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafatnya.

Al-Kindi  lahir di tengah situasi perkembangan pengetahuan dalam Islam yang mendapatkan pengaruh dari pemikiran yunani. Saat itu intelektualisme Islam berkembang dalam dua jalan yang berbeda :

Pertama, Jalan Ortodoksi yang banyak ditempuh oleh mayoritas umat Islam yang berusaha mengembangkan jenis ilmu-ilmu pengetahuan seperti : filologi, sejarah, jurisprudensi. kedua, Jalan Non-Ortodoksi yaitu jalan yang dipengaruhi oleh kebudayaan yunani, siria, dan persia yang berusaha mengembangkan berbagai disiplin ilmu filsafat, matamatika, astronomi, astrologi, ilmu-ilmu fisika, dan geografi.

Al-Kindi  mencoba menempuh jalan yang terakhir. Al-Kindi termasuk filosof pertama yang berorientasi pada akal. Ia hidup pada masa abbasiyah yang orientasi resminya adalah menghadapi keterasingan akal yang diusung oleh al-manawiyah dan syi‟ah.

Ia hidup semasa dengan al-makmun, almutashim, al-watsiq dan al-mutawakkil. Pada masa itu, Ia menghadapi pada masamasa penindasan, ketika terjadi transformasi sunni yang di prakarsai al-mutawakkil guna menentang mu‟tazila.

Dengan demikian Al-Kindi terlibat pertarungan ideologis tersebut.18Karier dan Karya-karyanya 1. Karier Banyak hal yang dilakukan oleh Al-Kindi, apa yang Ia lakukan berprestasi besar sehingga banyak pula gelar yang dialamatkan kepadanya.

Jejak Karir Alkindi 

Sebagai Seoran ilmuan alkinda memiliki karir yang gemilang diantarany, yaitu :

  1.  Ia membuat sebuah studi seksama tentang pengetahuan Yunani, Persia dan India di Basrah dan Baghdad.
  2. seorang ilmuwan filsafat, kedokteran dan ilmu-ilmu spesifik.
  3. Pengawas Bait al-Hikmah untuk menerjemahkan dan menyunting karya-karya Yunani  di istana Abbasiyah pada masa kekuasaan al-Ma‟mun
  4.  Astrolog istana dan sebagai
  5. seorang tutor bagi salah satu pangeran di istana.

    Karya Al kindi

    Al-Kindi adalah seorang penulis dan ilmuwan ensiklopedi. Tulisan-tulisan orisinalnya berjumlah 275, termasuk buku-buku filsafat, logika, fisika, politik, psikolog, etika, matematika, astronomi, kedokteran, musik, optik, astronomi, geografi, fenomenologi, sejarah peradaban, teologi dan bidang-bidang lainnya.

    Dia sangat dihormati oleh para pemikir Eropa abad pertengahan. Dalam sejarah hidupnya, di samping dikenal sebagai filsuf, juga amat masyhur namanya sebagai ilmuwan. Ia memiliki perpustakaan pribadi “Al-Kindiyah” dengan sejumlah koleksi buku-buku, yang merupakan sumber informasi pengetahuan.

Adapun karya-karya al Kindi dianya adalah sebagai berikut :

  1.  Risalah fi Masa‟il Su‟ila anha Ahwal al-Kawakib, jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tentang keadaan planet-planet.
  2. Risalah fi Jawab Masa‟il Thabi‟iyyah fi Kayfiyyatul Nujumiyyah, pemecahan soal-soal fisis tentang sifat-sifat perbintangan.
  3. Risalah fi anna Ru‟yat al-Hilal la Tudhbathu bi al-Haqiqah wa innama al-Qawl fiha bi at-Taqrib, bahwa pengamatan astronomis Bulan Baru tak dapat ditentukan dengan ketetapan mutlak.
  4. Risalah fi Mathrah asy-Syu‟aa, tentang proyeksi sinar.
  5. Risalah fi Fashlayn, tentang dua musim (musim panas dan musim dingin).
  6. Risalah fi „illat allati laba Yabrudu „ala al-Jaww wa Yaskhunu maqaruba min al-Ardh, tentang alasan mengapa bagian atas atmosfir tetap dingin sedangkan bagian lebihh dekat dengan bumi tetap panas.
  7. Risalah fi Taqdimat al-Ma‟rifah bi al-Ahdats, tentang ramalan dengan (mengamati) gejala (meteorologi).
  8. Risalah fi Ab‟ad Masafat al-Aqalim, tentang besarnya jarak antara (tujuh) iklim. Risalah fi Istikhraj Bu‟da Markaz al-Qamar min al-Ardh, tentang perhitungan jarak antara pusat bulan dan bumi.
  9.  Risalah fi „illat Nafts ad-Damm, tentang hemoptesis (batuk darah dari saluran pernapasan) 2. Risalah fi Asyfiyat as-Sumum, tentang obat penawar racun.
  10. Risalah fi „illat al-Judzam wa Asyfiyatuhu, tentang penyakit lepra dan pengobatannya.
  11. Risalah f „Amal Syakl al-Mutawassihayn, tentang konstruksi bentuk garisgaris tengah.
  12. Risalah fi Taqrib Watar ad-Da‟irah tentang perhitungan yang mendekati dari daftar tali busur-tali busur sebuah lingkaran.