Awal Tahun Penuh Bencana, Begini Menyikapi Musibah dalam Islam

Ilustrasi bencana | Foto: Freepik.com
Ilustrasi bencana | Foto: Freepik.com

SEMANGATISLAM.ID – Awal tahun baru yang biasanya dipenuhi dengan suka, berkumpul dengan keluarga untuk menghabiskan waktu liburan, kini dihadapkan dengan banyak musibah yang melanda di beberapa daerah.

Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia dilanda musibah diantaranya erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pada tanggal 3 Desember 2023 yang menelan korban sebanyak 24 orang meninggal dunia, Longsor di beberapa titik di Jawa Barat, kemudian banjir yang menimpa beberapa provinsi yang ada di Indonesia.

Musibah bisa dianggap sebagai ujian yang datang kepada umat manusia, tetapi musibah juga bisa menjadi teguran untuk manusia agar kembali kepada jalan yang diperintakan oleh Allah SWT.

Sebagai umat Islam yang beriman patutnya mengambil pelajaran dan tanda-tanda yang diberikan Allah melalui musibah ini.

Salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah selalu waspada dengan musibah yang ada disekitar kita dan selalu meminta perlindungan dari Allah agar kita dilindungi dari segala macam bahaya dan musibah yang bisa datang sewaktu-waktu di hadapan kita.

Dilansir dari halaman web Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan, beberapa cara kita sebagai umat muslim dalam menyikapi musibah yang hadir di sekeliling kita diantaranya:

  1. kita harus mengetahui bahwa sabar merupakan kunci dari semua hal yang kita lalui dan kita lakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal terutama dalam menyikapi musibah.
  2. Meningkatkan keimanan kita, karena ditengah musibah yang kita lalui akan ada ujian dan pelajaran yang diberikan kepada kita untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
  3. Selalu mengingat Allah SWT, karena dengan mengingat Allah, hati kita akan dilapangkan selalu dan akan diberikan kemudahan dalam menjalani aktivitas kita.
  4. Ridho dan berkhusnudzon atas ketetapan Allah. Ketika kita berkhusnudzon, kita tidak akan berat dalam menjalani sesuatu. Karena kita selalu diselimuti oleh pikiran yang positif dan selalu ngambil pelajaran yang ada di balik musibah yang kita hadapi
  5. Selalu intropeksi diri, dijelaskan dalam tafsir As-Sa’adi, ketika ujian diberikan kepada kita, seseorang akan menjadi mulia atau menjadi hina karena musibah tersebut. Musibah akan menjadi media bagi kita untuk bermuhasabah atas amal yang kita lakukan selama hidup didunia.
  6. Berikhtiar mencari solusi. Perlu kita ketahui setiap masalah datang masalah, akan diiringi dengan solusinya. Tetapi kita sebagai manusia sering tidak memikirkan solusinya, justru mempermasalahkan masalah tersebut.

Sedangkan dikutip dari Merdeka.com, beberapa cara menghadapi musibah dalam Islam diantaranya:

  1. Sabar menghadapi musibah. Sikap ini merupakan hal yang harus dimiliki ketika seseorang menghadapi musibah. Disunnahkan juga untuk membaca kalimat Istirja’ (Innalillahi wa inna ilaihi roji’un).

Allah berfirman dalam Al-Qur’an “Dan Sunggu akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun”.” (Q.S. Al-Baqarah : 155-156)

  1. Selalu berikhtiar. Sebagai Muslim yang baik ketika dilanda musibah, haruslah kita berikhtiar memperbaiki semuanya. Tidak hanya termenung memikirkan nasib setelah dilanda musibah, tetapi juga bergerak dan berusaha untuk memperbaiki nasib setelah ditimpa suatu musibah.
  2. Perbanyak do’a dan dzikir. Bagi orang yang tertimpa musibah, do’a dan dzikir sembari menyerahkan diri kepada Allah merupakan cara yang paling relevan karena orang yang mau berdo’a dan berdzikir adalah orang yang lebih mulia ketimbang orang yang malas atau bahkan tidak mau berdo’a dan berdzikir.

Dzikir akan membuat hari orang yang tadinya gelisah menjadi tentram, dan do’a memberikan kita ketenangan karena sudah berserah diri kepada Allah dengan segala usaha yang telah dilakukannya.

  1. Mengetahui hikmah dibalik musibah. Hikmah dibalik musibah merupakan hal yang harus dipelajari sehingga manusia akan berlapang dada menerima musibah yang melanda.
  2. Iman dan lapang dada pada ketentuan Allah. Semua yang terjadi dimuka bumi sudah dituliskan oleh Allah di Lauhul Mahfudz termasuk bencana yang terjadi, oleh karena itu, umat Muslim wajib mengimani hal tersebut dan berlapang dada menerimanya

Sebagai umat muslim yang beriman hendaknya mengambil pelajaran yang ada di setiap musibah ditengah musibah yang datang kepada kita. Jangan hanya mengeluh tetapi tetap berfikir tenang dan sabar untuk meningkatkan keimanan dan mempelajari Ibrah yang diberikan Allah melalui musibah yang kita hadapi agar kita mendapatkan Ridho dari Allah SWT dan selalu di lindungi oleh Nya dimanapun kita berada. (Faris)