Kolom  

KOPERASI: BENTENG AL NAKBA MELAWAN KAPITALISME GLOBAL

Dr.(cand) Virtuous Setyaka, M.Si
Dosen HI Unand & Ketua Koperasi Mandiri Dan Merdeka.

Pernah mendengar atau membaca tentang Al Nakba atau Nakba? Atau, apakah kalian mengikuti dinamika di Timur Tengah dengan fokus Palestina? Maka akan penting bagi kita untuk menggali informasi sejarah sampai dengan sebuah peristiwa bernama Nakba atau Al Nakba.

Orang Palestina menyebutnya sebagai “Al Nakba”, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Bencana”. Ini mengacu pada eksodus massal setidaknya 750.000 orang Arab dari Palestina.

Meskipun sebagian besar percaya bahwa peristiwa ini dimulai pada tahun 1948, nyatanya Al Nakba dimulai beberapa dekade sebelumnya. Intinya adalah terusirnya orang-orang Palestina dari negerinya sendiri sejak Perancis dan kemudian Inggris memberikan peluang kepada para Zionis untuk merampas tanah atau menjajah bahkan pembantaian etnis Palestina.

Oleh sebab itu, muncullah perlawanan sejak Izzuddin Al-Qassam sampai Intifada dan perlawanan Bangsa Palestina sampai sekarang. Bangsa Palestina adalah satu-satunya peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung yang sampai saat ini belum merdeka.

Apapun bentuk penjajahan sebuah bangsa terhadap bangsa lainnya, apapun cara penindasan manusia atas manusia lainnya di dunia ini, harus dilawan! Salah satu cara melawan penjajahan yang terus bermetamorfosis sampai menjadi Neoliberalisme-Kapitalisme Global adalah dengan berkoperasi.

Kapitalisme selalu dimulai dengan perampasan tanah, itu sudah terjadi sejak pertama kali kelahirannya pada Abad ke-18 di Inggris. Perampasan tanah pada saat itu bukan oleh satu bangsa/negara terhadap bangsa/negara lainnya, tapi oleh satu kelompok/kelas sosial tertentu terhadap kelompok/kelas sosial lainnya. Ketika kapitalisme telah terbentuk struktur dan sistemnya, maka muncullah kelas borjuasi (penguasa modal/kapital yang menindas) dan kelas proletar (hanya memiliki tenaga kerja untuk bertahan hidup dan tertindas).

Sampai saat ini, situasi dan kondisi tersebut mungkin tidak berubah banyak, bahkan semakin kelihatan bahwa negara hanyalah instrumen atau justru menjadi alat penindasan antar kelompok/kelas sosial tersebut. Tidak hanya terjadi secara domestik di suatu negara/bangsa, namun juga lintas negara/bangsa atau transnasional.

Bagaimana relevansi koperasi dalam melawan kapitalisme global? Salah satu ciri khas kapitalisme global adalah selalu melakukan imperialisasi, mungkin cara imperialisasinya semakin canggih dengan melakukan apa yang disebut dengan program penyesuaian struktural untuk menghadapi krisis multidimensi.

Padahal krisis itu disebabkan oleh sistem kapitalisme itu sendiri yang terus menerus dipelihara. Itulah mengapa sudah banyak para ilmuwan yang menyebutkan tentang kontradiksi-kontradiksi bahkan dosa-dosa kapitalisme: mendatangkan bencana kemanusiaan dan lingkungan di seluruh penjuru dunia.

Ujung dari semua retorika tersebut adalah perampasan alat produksi, dalam hal ini diantaranya adalah tanah. Termasuk dengan isu-isu pembangunan dan modernisasi model produksi yang pada akhirnya penduduk asli sebagai pemukim sebelumnya atau pemukim awal di suatu wilayah akan terusir dari tanahnya sendiri. Seperti yang terjadi di Palestina pada 1948 bahkan sebelumnya yang disebut “Nakba”.

Ketika terjadi transmigrasi dari satu pulau ke pulau lainnya, ketika ada urbanisasi dari desa ke kota, kemudian migrasi para buruh/pekerja dari satu negara ke negara lainnya, pertanyaan dasarnya adalah apa yang menyebabkan semua itu terjadi? Kesulitan untuk menemukan penghidupan secara ekonomi? Jangan-jangan karena sudah terjadi penjajahan atau kolonialisme-imperialisme dalam berbagai bentuk mulai cara paling halus sampai paling kasar? Maka “Nakba” pun terjadi di mana-mana…

Berkoperasi dalam sejarahnya selalu lahir setelah kapitalisme meraja lela. Maka koperasi yang intinya bersama-sama bekerja dan berbagi sumber daya, bisa menjadi instrumen perlawanan balik terhadap model produksi yang tidak adil tersebut. Sebelum kita semua kehilangan alat produksi, sebelum kita semua terusir dari tanah-tanah kita sendiri. Oleh sebab itu, koperasi adalah benteng agar “Nakba” tidak semakin meraja lela di seluruh penjuru dunia.

Para Kooperator di dunia, mari bersolidaritas untuk Bangsa Palestina yang telah dijajah, dirampas tanahnya, dan ditindas oleh para Zionis yang mengatasnamakan Negara Israel.

Bebaskan Palestina!

Untuk Palestina Merdeka!