Positive Parenting

Positive Parenting
Positive Parenting

Semangat Islam- Mengasuh dan merawat anak adalah merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab orang tua. Karena anak merupakan titipan dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan biologis anak saja yang berupa sandang, pangan, papan, namun orang tua juga perlu memenuhi kebutuhan psikologis anak seperti memberikan perlindungan, kasih sayang, bimbingan dan pengajaran sihingga anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara mental, berkarakter baik, mandiri dan menjadi anak yang bertanggung jawab baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Bagaimanakah positive parenting buat anak?

Parenting pada masa kini berlandaskan pada pendekatan yang positif, yaitu anak dipandang sebagai pribadi yang baik, yang memiliki perkembangan yang unik yang akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya dimasa dewasa.  Dengan demikian parenting  yang tepat buat anak bukanlah yang berlandaskan kekerasan tetapi pengasuhan yang bersifat menstimulasi perkembangan anak, memberikan kehangatan serta dukungan kepada anak agar anak berkembang dengan optimal.

Menurut Blesky (dalam Effendy, Mangundjaya, dan Shaleh, 2018) dia menyimpulkan bahwa parenting sangat mempengaruhi perkembangan anak. Parenting sendiri tergantung pada kondisi psikologis orang tua, stres dan dukungan yang diterimanya serta karakteristik anak. Orang tua yang sehat secara fisik dan mental memiliki kematangan dan ketahanan mental yang kuat serta mendapat dukungan dari lingkungan sekitar cenderung mampu mengasuh anak secara optimal dengan menunjukkan respon yang positif kepada anak. Pengasuhan orang tua yang cenderung otoriter (bersifat kurang hangat, menekan dan membatasi anak) dan permisif (bersifat membebaskan dan memanjakan anak) justru akan merugikan perkembangan sosio-emosional anak.  Sedangkan pengasuhan otoritatif yang cenderung demokratis (menerapkan batasan namun disertai dengan dialog dan kehangatan) berpengaruh secara positif terhadap perkembangan anak, khususnya kemampuan sosial dan prestasi akademiknya.

Penggunaan hukuman fisik yang diterapkan pada anak untuk mendesiplinkannya dapat membawa dampak negatif bagi anak, antara lain dapat memunculkan perilaku kekerasan (agresif) dan masalah kesehatan mental. Apabila orang tua berteriak, menjerit dan memukul anak dalam menghentikan prilaku anak yang salah, maka anak akan cenderung meniru perilaku tersebut saat ia menghadapi situasi yang menekan.

Pencetus gerakan psikologi positif mengemukakan bahwa parenting bukanlah sekedar mengkoreksi perilaku anak yang salah atau yang kurang pantas melainkan menemukan keistimewaan atau keunggulan yang dimiliki anak, mengembangkannya, menyadari keunggulan anak tersebut sehingga anak bisa menggunakannya untk mengatasi kelemahan-kelemahan dan kesulitan yang dihadapi. Prinsip parenting inilah yang kemudian dinamkaan strength based parenting. strength based parenting didefinisikan sebagai gaya pengasuhan yang secara sengaja diterapkan oleh orang tua untuk mengenali dan mengembangkan kondisi-kondisi yang positif, proses-proses yang positif dan kualitas-kualitas yang positif yang dimiliki oleh anak.

Referensi

Effendi, D., Mangundjaya, W. L., & Shaleh, A. R. (2018). Psikologi Positif. Jawa Barat: Goresan Pena.

 Oleh : Musliha Romadoni