Ibadah  

Khutbah Jum’at: inilah Pengertian dan Rukunnya

Pengertian Khutbah

Khutbah, secara bahasa, adalah perkataan yang disampaikan di atas mimbar. Adapun kata “khitbah” yang seakar dengan kata “khotbah” (dalam bahasa Arab) berarti „melamar wanita untuk dinikahi‟. “Khotbah” berasal dari bahasa Arab yang

merupakan kata bentukan dari kata “mukhathabah” yang berarti „pembicaraan‟. Adapula yang mengatakannya berasal dari kata “al-khatbu” yang berarti „perkara besar yang diperbincangkan‟, karena orang-orang Arab tidak berkhutbah kecuali pada perkara besar

Sedangkan secara istilah Sebagian ulama mendefinisikan “khutbah” sebagai „perkataan tersusun yang mengandung nasihat dan informasi‟. Akan tetapi, definisi ini terlalu umum.

Adapun definisi yang lebih jelas ialah definisi yang diberikan oleh Menurut M. Abdul Mujieb, khutbah Jum‟at ialah pidato, ceramah atau perkataan yang mengandung mau‟izah dan tuntunan ibadah, diucapkan oleh khatib dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan,

dan juga khutbah Jum‟at diartikan dalam rangka menasehati sebagaimana di dalam khutbah-khutbah selain Jum‟at . Dengan demikian, khutbah harus disampaikan secara lisan di hadapan banyak orang dan harus meyakinkan dengan argumen-argumen yang kuat serta memberikan pengaruh kepada pendengar, baik itu berupa motivasi atau peringatan.

 

Rukun Khutbah

  1. Mengucapkan Alhamdulillah, dengan bentuk ucapan apa pun yang mengandung pujian pada Allah.
  2. Bershalawat pada Nabi shallallahu „alaihi wa sallam dengan ucapan apa pun yang menunjukkan shalawat. Di sini dipersyaratkan nama Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam disebut secara jelas, seperti menyebut dengan Nabi, Rasul atau Muhammad. Tidak cukup dengan dhomir (kata ganti) saja.
  3. Wasiat takwa dengan bentuk lafazh apa pun.

(Ketiga rukun di atas adalah rukun dari dua khutbah. Kedua barulah sah jika ada ketiga hal di atas).

  1. Membaca salah satu ayat dari Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. Ayat yang dibaca haruslah jelas, tidak cukup dengan hanya membaca ayat yang terdapat huruf muqotho‟ah (seperti alif laa mim) yang terdapat dalam awal surat.
  2. Berdoa kepada kaum mukminin pada khutbah kedua dengan doa-doa yang sudah ma‟ruf.